Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 15:20:47【Resep Pembaca】457 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(353)
Sebelumnya: Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
Selanjutnya: Kenali gejala
Artikel Terkait
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang
- Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG
- Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
Resep Populer
Rekomendasi

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025

Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)